You Visitors Number:
Hit Counter by Digits

Since December 1st 2009

CONTENT

JOLW EDISI PERDANA [6]
Berisi artikel JOLW EDISI PERDANA
JOLW edisi2 [7]
BERISI ARTIKEL JOLW EDISI KEDUA
JOLW EDISI KEEMPAT [7]
Berisi Artikel EDISI KEEMPAT
JOLW EDISi KELIMA [6]
Berisi Artikel JOLW EDISI KELIMA
JOLW EDISI KEENAM [6]
Berisi Artikel JOLW EDISI KEENAM
JOLW EDISI KETIGA [5]
Berisi Artikel JOLW EDISI KETIGA
JOLW EDISI KETUJUH [5]
Berisi artikel edisi ketujuh

POLLING

Rate my site
Total of answers: 62

SEDANG ONLINE


Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Login form


TELAH TERBIT BUKU BARU
LOCAL WISDOM

DAFTAR ISI JURNAL

Main » Files » JOLW EDISI KEEMPAT

ESTETIKA SIMBOLIS – SENSORI PADA RUANG PUBLIK DI ALUNALUN MALANG
[ Download full text(PDF File) (215.8 Kb) ] 2010-08-30, 8:43 PM
 Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk lebih dalam mengkaji estetika dari sudut pandang estetika
simbolis-sensori. Estetika simbolis (Esim) bersifat subyektif artinya, pelaku atau
penggunalah yang menentukan sesuatu itu indah/estetis dengan memaknainya melalui
aktivitas-perilakunya, dari sudut estetika sensori (Esen); bagaimanakah ruang publik
memberikan peluang pengalaman estetis dengan berfungsinya indera-inderanya. Alunalun
di jalan Merdeka kota Malang ini, merupakan tempat publik yang populer dan
bervariasi penggunanya mulai pengelola, penjual, pengunjung sampai pada pelaku yang
hanya sekedar lewat saja. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi-partisipan,
yaitu di samping mengamati obyek penelitiannya peneliti juga sebagai pelaku di setting
ini. Untuk dapat mengkaji Esim-Esen, peneliti menentukan unit behavior setting untuk
diobservasi. Hasil penelitian menunjukkan dari Esim, pengguna-pengelola memaknai
alun-alun ini sebagai tempat bekerja (posko penjagaan, pos polisi, dsj), sehingga
aktivitas-perilakunya lebih didasari atas kewajiban (sense of obligatory) dan rasa
tanggung-jawab untuk memelihara-menjaganya. Pada pihak pengguna-penjual, dari sisi
Esim, setting ini menjadi indah saat mereka dapat memanfaatkannya untuk tempat
berjualan (nafkah). Pengguna-pengunjung memaknainya sebagai tempat rekreasi yang
cukup nyaman. Dari sisi Esen cukup banyak yang dialami pengunjung baik secara visual,
audio, perabaan, pengecapan, kinetik, namun yang belum optimal adalah dari
penciuman. Bagian dari alun-alun ini yang tidak optimal adalah kolam, karena jarang
sekali airnya mancur, mengingat obyek ini sangat berpeluang untuk terjadinya Esen.

Kata Kunci – Estetika Simbolis-sensori, BS, Ruang Publik
Category: JOLW EDISI KEEMPAT | Added by: localwisdom
Views: 1638 | Downloads: 1869 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:



Search



Site friends

  • Create your own site
  • Share

    SUSUNAN REDAKSI:

    Pimpinan Redaksi:

    Prof. Respati Wikantiyoso

    Anggota Redaksi:

    Etikawati TP
    Pindo Tutuko
    Hery Budiyanto
    Edi Subagijo

    Mitra Bestari:

    Prof. Eko Budihardjo(UNDIP)
    Prof. Josef Prijotomo (ITS)
    Prof. Respati Wikantiyoso (UNMER)
    Prof. Antariksa (UB)
    Prof. Bambang Hari W (UGM)
    Prof. Totok Rusmanto (UNDIP)
    Baskoro Tedjo Ph.D. (ITB)
    Lalu Mulyadi Ph.D. (ITN)
    Lucia Asdra R.Ph.D. (UAJY)
    DR. S u g i n i (UII)
    DR. Naidah Naing (UMI)

    Penerbit:

    Pusat Studi Kearifan Lokal
    (Center for Local Wisdom Studies)
    Local Wisdom

    Create Your Badge
    Laboratorium Kota dan Permukiman
    Jurusan Arsitektur UNMER

    Alamat Redaksi:

    Jurusan Arsitektur
    Universitas Merdeka Malang
    Jln. Puncak Jaya 36 Malang
    Telp/Fax: +62-341-584293
    Malang-Indonesia

    Web Badan Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Unmer