You Visitors Number:
Hit Counter by Digits

Since December 1st 2009

CONTENT

JOLW EDISI PERDANA [6]
Berisi artikel JOLW EDISI PERDANA
JOLW edisi2 [7]
BERISI ARTIKEL JOLW EDISI KEDUA
JOLW EDISI KEEMPAT [7]
Berisi Artikel EDISI KEEMPAT
JOLW EDISi KELIMA [6]
Berisi Artikel JOLW EDISI KELIMA
JOLW EDISI KEENAM [6]
Berisi Artikel JOLW EDISI KEENAM
JOLW EDISI KETIGA [5]
Berisi Artikel JOLW EDISI KETIGA
JOLW EDISI KETUJUH [5]
Berisi artikel edisi ketujuh

POLLING

Rate my site
Total of answers: 62

SEDANG ONLINE


Total online: 1
Guests: 1
Users: 0

Login form


TELAH TERBIT BUKU BARU
LOCAL WISDOM

DAFTAR ISI JURNAL

Main » Files » JOLW EDISi KELIMA

PERPEKTIF RUANG SEBAGAI ENTITAS BUDAYA LOKAL Orientasi Simbolik Ruang Masyarakat Tradisional Desa Adat Penglipuran, Bangli-Bali
[ Download full text(PDF File) (137.3 Kb) ] 2010-11-30, 7:56 PM
Abstrak
Ruang (space) bisa diartikan sebagai tempat (place) yang dimaknai oleh sekelompok
orang yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah/teritori. Ruang dalam artikulasi ‘tempat bermakna’, merupakan simbolisasi dari kesepakatan bersama terhadap perspektif ruang sebagai wadah untuk beraktivitas yaitu kerja, rekreasi, bertempat tinggal serta aspirasi/cara pandang hidup masyarakatnya dalam mengelola ruang secara bersama-sama. Pada masyarakat tradisional, aktivitas masyarakat selalu berkaitan dengan dua kegiatan utama yaitu yang bersifat sakral (berkaitan dengan kegiatan agama) dan kegiatan yang bersifat profan (berkaitan dengan kegiatan sosial masyarakat). Penempatan kegiatan tersebut diklasifikan berdasarkan orientasi kesakralannya yang bertujuan untuk menciptakan tatanan ruang secara harmoni baik dengan lingkungan,sesama manusia maupun dengan Tuhannya. Secara ringkas,  tulisan ini berusaha untuk memaparkan pola dan struktur ruang yang terbentuk akibat dari perspektif masyarakat Desa Adat Penglipuran terhadap orientasi ruang  permukimannya. Orientasi ruang desa yang ditemukan pada komunitas Penglipuran tercermin pada komposisi dan formasi ruang permukiman desa yang didasarkan pada eksplorasi pragmatis dwilogi kehidupan yaitu hidup-mati. Konsep simbolis ini berakar dari konsep Rwa Bhineda yang kemudian secara menurun diterjemahkan menjadi konsep dualistik sumbu bumi (kaja-kelod) dan sumbu religi (kangin-kauh). Persilangan antara sumbu bumi dan sumbu religi secara praktikal kemudian melahirkan pembagian mintakaf tata nilai keruangan lingkungan desa yang disebut dengan konsep Panca mandala (orientasi sacred-profan). Konsep ini membagi ruang desa menjadi lima segmen ruang berdasarkan tingkat kesucian yaitu ruang utama yang diperuntukkan bagi kegiatan yang bersifat sakral, ruang tengah (madyaning utama, madyaning madya, madyaning nista) yang diperuntukkan bagi kegiatan yang bersifat keduniawian/ interaksi sosial serta ruang nista yang diperuntukkan bagi kegiatan yang bersifat kotor/rendah.

Kata kunci : Orientasi ruang, sumbu bumi, sumbu religi, panca mandala
Category: JOLW EDISi KELIMA | Added by: localwisdom
Views: 2390 | Downloads: 3188 | Comments: 1 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:



Search



Site friends

  • Create your own site
  • Share

    SUSUNAN REDAKSI:

    Pimpinan Redaksi:

    Prof. Respati Wikantiyoso

    Anggota Redaksi:

    Etikawati TP
    Pindo Tutuko
    Hery Budiyanto
    Edi Subagijo

    Mitra Bestari:

    Prof. Eko Budihardjo(UNDIP)
    Prof. Josef Prijotomo (ITS)
    Prof. Respati Wikantiyoso (UNMER)
    Prof. Antariksa (UB)
    Prof. Bambang Hari W (UGM)
    Prof. Totok Rusmanto (UNDIP)
    Baskoro Tedjo Ph.D. (ITB)
    Lalu Mulyadi Ph.D. (ITN)
    Lucia Asdra R.Ph.D. (UAJY)
    DR. S u g i n i (UII)
    DR. Naidah Naing (UMI)

    Penerbit:

    Pusat Studi Kearifan Lokal
    (Center for Local Wisdom Studies)
    Local Wisdom

    Create Your Badge
    Laboratorium Kota dan Permukiman
    Jurusan Arsitektur UNMER

    Alamat Redaksi:

    Jurusan Arsitektur
    Universitas Merdeka Malang
    Jln. Puncak Jaya 36 Malang
    Telp/Fax: +62-341-584293
    Malang-Indonesia

    Web Badan Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Unmer